Rabu, 22 Agustus 2012

"melepaskan" bukan berarti "melupakan"

Dan yang mengalah, tak selalu salah, ia hanya lemah, terjatuh rebah dan hatinya patah ......

TEPAT!!!

Sebuah kalimat yang seharusnya sudah cukup untuk membuatku sadar, mulai berhenti menatap 'dia'bdan menghentikan langkah untuk terus mengikutinya kemudian berbalik. Membuarkan 'dia' melangkah dengan bebas tanpa harus takut ketika 'dia' terjatuh dan tak ada yang membantu membangunkannya.

Karena aku yakin banyak orang-orang yang lebih terbuka tangannya untuk mengulurkan tangannya. Bukan seperti aku yang terlalu pengecut untuk sekedar berteriak. Yaaa.. mungkin yang 'dia' butuhkan bukan aku, bukan seseorang tak bisa mengerti 'dia' dengan utuh dan tak punya nyali.

YAAAAHH !!!

Sekali lagi aku katakan, AKU MENYERAH.
Membiarkan dia menemukan sendiri pilihannya.
Aku tak ingin menjadi orang yang egois, selalu memusatkan pandanganku padanya sementara masih banyak orang-orang disekitarku yang peduli padaku.

Memulai untuk membuka hati untuk orang-orang yang baru mungkin sedikit lebih baik.
Sekali lagi !!
"Melepaskan Bukan Berarti Melupakan". 

Meski aku berkata telah berkata "aku melepaskannya", namun bukan berarti "aku melupakan". Dia akan selalu aku jadiakn "TEMAN" atau "SAHABAT", mungkin !

Perhaps You .....

Tak Tahukah kau seperti apa perasaan hati yang tak berbalas? Menanti sesuatu yang tak kunjung datang?

Hari berganti hari, tetapi arah hatiku tak pernah berubah-ubah tertuju kepadamu. Aku tak pernah jenuh menunggu ... menunggu untuk kau cintai. Namun, kau hanya menganggapku lalu. Seperti tak kasat mata aku bagimu.

Terkadang lelah lelah menyuruhku menyerah, memintaku berhenti melakukan perbuatan sia-sia dan mulai mencari cinta baru. namun, bagaimana mungkin aku sanggup melakukannya, kalau semua tentangmu mengikuti seperti bayangan menempel di bawah kakiku? Dan bagaimana pula caranya membakar habis semua rindu yang bertahun-tahun mengendap dihatiku?

Aku berharap mendapatkan jawaban dirimu. Namun, kau tetap membisu, membuatku lebih lama menunggu.